Ini
Penyebab Harga Bawang Merah Melonjak
TEMPO.CO,
Cirebon – (1) Tingginya harga bawang merah ternyata karena stok yang minim. (2)
Petani pun masih enggan menanam di musim penghujan. (3) "Saat
ini petani banyak yang lebih memilih untuk menanam padi terlebih
dahulu," kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Indramayu, Ali Efendi, Senin 11 Maret 2013.
(4)
Bahkan petani-petani bawang merah skala besar pun lebih banyak
yang memilih untuk menanam padi di musim penghujan ini. (5) Mereka baru
akan menanam bawang merah sekitar Mei-Juni 2013. (6) "Penyebabnya
karena saat ini masih musim penghujan," katanya.
(7)
Di musim penghujan, produktivitas tanaman bawang merah sangat rendah. (8)
Karena hama tanaman bawang merah bisa tinggi. (9) "Jadi banyak
petani yang akhirnya memilih menanam padi terlebih dahulu," kata Ali. (10)
Harganya pun melonjak tinggi.
(11)
Dengan kondisi seperti ini, Ali pun mengkhawatirkan minimnya
bibit tanaman bawang merah di musim tanam mendatang. (12) "Karena
yang seharusnya jadi bibit pun sekarang akan dijual karena harganya yang
tinggi," kata Ali.
(13)
Pantauan Tempo di Pasar Pagi Kota Cirebon, harga bawang merah saat ini
sudah mencapai Rp 45 ribu per kg. (14) "Kalau yang ukuran kecil harganya
Rp 40 ribu per kg," kata Ida, seorang pedagang di pasar tersebut.
(15)
Ida pun mengaku saat ini stok bawang merah semakin sedikit. (16) "Sulit
sekali dapatnya, harus pesan dulu ke pemasok," katanya. (17) Bahkan
Ida pun mendapat informasi jika bawang merah di Pasar Jagasatru (pasar induk)
pun sudah menipis.
Kohesi dan
koherensi pada artikel “Ini Penyebab
Harga Bawang Merah Melonjak”
1. Pada kalimat (1) dan (2) berhubungan
kohesi karena terdapat piranti kohesi
alahan pun. Pada kalimat (2) dan (3)
ada piranti kohesi pengulangan (repetisi) yaitu pada kata petani dan piranti kohesi referensi anafora menggunakan Pronomina demonstrasi terdapat
pada Saat ini mengacu pada musim penghujan. Antarkalimat dalam paragraf ini ada kepaduan
makna (koherensi), yaitu “Harga bawang yang tinggi itu disebabkan stok yang
minim karena petani enggan menanam di musim hujan dan memilih menanam padi
terlebih dahulu”.
2. Pada kalimat (3) dan (4) terdapat
piranti kohesi tegasan yaitu pada kata bahkan.
Jadi, antarparagraf pertama dan kedua saling berkaitan karena masih
membahas tentang petani yang lebih memilih menanam padi. Pada kalimat (4) dan
(5) terdapat piranti kohesi referensi anafora menggunakan Pronomina Persona
yaitu kata Mereka mengacu pada petani-petani . Pada kalimat (5) dan (6)
terdapat piranti kohesi sebab akibat yaitu pada kata penyebabnya karena. Antarkalimat dalam paragraf ini koherensi karena
adanya kepaduan makna, yaitu “Pada musim penghujan para petani memilih menanam
padi, dan akan menanam bawang kembali sekitar Mei-Juni 2013.”
3. Pada kalimat (6) dan (7) terdapat
piranti kohesi pengulangan penuh yaitu musim
penghujan. Jadi, antarparagraf kedua dan ketiga ini saling berkaitan karena
masih membahas tentang musim penghujan. Pada
kalimat (7) dan (8) terdapat piranti sebab akibat karena. Pada kalimat (8) dan (9) terdapat piranti ringkasan dan
simpulan karena ada kata jadi. Pada kalimat
(9) dan (10) terdapat piranti alahan pun.
Antarkalimat dalam paragraf ini koherensi karena adanya kepaduan makna, yaitu “harga
bawang melonjak disebabkan pada musim penghujan produktivitas bawang merah sangat rendah karena hamanya
sangat tinggi, sehingga petani menanam padi terlebih dahulu.”
4. Pada kalimat (10) dan (11) terdapat
piranti kohesi Dengan kondisi seperti ini.
Sehingga antarparagraf ketiga dan keempat berkaitan. Pada kalimat (11) dan (12)
terdapat piranti kohesi sebab akibat karena
dan pengulangan Ali. Antarkalimat dalam
paragraf ini koherensi karena memiliki makna yang padu “Ali khawatir minimnya
bibit tanaman bawang merah di musim tanam mendatang karena yang seharusnya jadi
bibit pun juga dijual karena harganya
yang tinggi”
5. Pada kalimat (12) dan (13) terdapat
piranti kohesi referensi katafora harganya
mengacu pada harga bawang. Jadi,
antarparagraf keempat dan kelima saling berkaitan karena masih membahas harga
bawang yang tinggi. Sedangkan (13)
dan (14) terdapat piranti kohesi
referensi anafora. Antarkalimat dalam paragaraf ini sudah koherensi yang
memiliki kepaduan makna, yaitu “Saat ini bawang merah mencapai harga Rp 45 ribu
perkilo sedangkan ukuran yang kecil Rp 40 ribu.”
6. Pada kalimat (14) dan (15) terdapat piranti kohesi pengulangan yaitu Ida. Jadi, antarparagraf kelima dan
keenam saling berkaitan karena masih membahas pengakuan Ida. Pada kalimat (15) dan (16) terdapat piranti kohesi
referensi anafora katanya mengacu
pada kata Ida. Pada kalimat (16) dan (17) terdapat piranti kohesi tegasan yaitu bahkan. Antarkalimat dalam paragraf
memiliki koherensi karena adanya kepaduan makna, yaitu “Stok bawang merah sulit
didapat karena semakin sedikit dan harus memesan ke pemasok. Bahkan di Pasar
Jagasatru juga sudah menipis.”
7. Jadi, secara keseluruhan wacana ini
sudah baik karena adanya kohesi dan koherensi yang saling berhubungan dan
berkaitan baik antarkalimat maupun antarparagraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar